Lentera Kasih - Berprofesi sebagai pembantu rumah tangga bukanlah tujuan akhir dari seorang pembantu. Mungkin karena keterbatasan ekonomilah yang menjadi alasan mereka tidak dapat mengenyam pendidikan yang tinggi. Sehingga mereka memutuskan untuk menjadi pembantu rumah tangga.Tugas seorang pembantu hanyalah membantu, bukan berarti mengerjakan semua tugas yang menjadi tanggung jawab seseorang. Melayani suami ketika makan dan mendidik anak misalnya, merupakan tugas istri dan ibu si anak. Akan tetapi pada kenyataannya keberadaan pembantu rumah tangga seperti robot, mulai dari bangun paling pagi dan melakukan tugas yang paling berat.

 

Meski sering diremehkan dan dipandang sebelah mata, tidak sedikit orang-orang sukses diawali dengan menjalani profesi ini. Pembantu Deddy Corbuzier misalnya, dia diberikan kesempatan oleh Deddy Corbuzier untuk melanjutkan sekolah sambil bekerja di rumahnya. Kemudian melepasnya setelah lulus untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik. Pembantu adalah makhluk Tuhan yang harus diperlakukan manusiawi, dihargai, dan dihormati sama seperti manusia yang lainnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa jasa pembantu juga berperan penting bagi kehidupan rumah tangga kita. Mereka berhak diberi kebebasan beribadah, menyampaikan pendapat, dan mendapat waktu istirahat atau libur, serta diberikan gaji yang lebih layak apa lagi dia cukup baik dalam melaksanakan tugasnya.

 

Jadikan pembantu sebagai partner kita, perlakukan pembantu dengan sebaik-baiknya. Bekerja bersama, maju bersama. Kita tidak akan pernah tahu masa depan, mungkin saja dimasa depan kehidupan pembantu kita lebih baik dari kehidupan kita sekarang ini.

 

Demikian artikel tentang Etika Terhadap Pembantu Rumah Tangga, semoga bermanfaat!

Jangan lupa baca juga artkel tentang Biasakan Anak Anda Menghargai Pembantu

 

Mau copy artikel diatas?

Silahkan, tapi jangan lupa jika anda penulis yang baik marilah kita budayakan menyertakan sumber link www.lenterakasih.com