Cara Mengasuh Dalam Membentuk Karakter Anak
Diposkan: 06 Dec 2016 Dibaca: 2161 kali
Lentera Kasih - "Jangan mengkhawatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda, khawatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda" - Robert Fulghum.
Berhasil mendidik anak-anak dengan baik adalah impian semua pengasuh anak atau baby sitter dan orang tua. Setiap baby sitter dan orang tua pasti ingin agar anak bisa sukses dan bahagia, namun apakah pada kenyataanya semudah itu? Mayoritas orang tua pernah mengalami kesulitan dalam mendidik buah hati tercinta.
Pernahkah kita berpikir bahwa program negatifyang (mungkin) secara tidak sengaja kita tanamkan ke pikiran bahwa sadar anak kita, akan terus mendominasi dan mengendalikan hidupnya membuat jadi berantakan di masa depan? Jika mau jujur melakukan evaluasi pada diri sendiri, bisa jadi kita semua termasuk saya sebagai orang tua telah dan sedang melakukan hal ini terhadap anak kita.
Mengutip apa yang diungkapkan Dorothy Law Nollte:
Ø Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
Ø Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
Ø Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
Ø Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
Ø Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
Ø Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
Ø Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
Ø Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
Ø Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
Ø Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya
Kita sadar brtul anak tidak perlu diajari sesuatu melalui komunikasi, hanya melihat saja maka itu sudah belajar dan direkam di otaknya. Seperti judul diatas pola asuh adalah pendidikan karakter. Karakter apa yang ingin kita tanamkan pada anak kita? Berikan contoh itu dalam sikap dan perbuatan serta kata-kata. Maka dengan mudah anak akan mencontohnya dan menyimpannya dalam memori bawah sadarnya dan akan dikeluarkan kembali pada saat "ada pemicunya". Maksudnya? Saat kita memberikan contoh hormat dan sayang pada pasangan kita, saat kita menikah kelak maka dia akan mencontoh perilaku kita orang tua-nya terhadap pasangannya.
Sekarang ini sangat berlaku sekali kata-kata mutiara "buah tidak jatuh jauh dari pohonnya". Kalau orng tua-nya memberikan pengaruh yang baik tidak masalah, tetapi jika rumah tangga berantakan seperti orang tua-nya maka ini adalah suatu musibah. Kenapa ini terjadi? Pada mula dan awalnya anak akan selalu belajar dari lingkungan terdekatnya, yaitu orang tua. Mereka menyerap informasi dengan baik dari kelima indra mereka. Bukan hanya perkataan orang tua tapi sikap serta perilaku orang tua akan mereka serap juga, bahkan secara tidak sadari.
Jika kita orang tua, ingin tahu berapa nilai sebagai pengasuh dalam mendidik anak Anda ketika dia sudah berada didalam kehidupan sebenarnya. Lihatlah pergaulannya, cara berbicara dan bersikap dan jika kita orang tua lebih jeli dan bijak lihat keuangannya.
Demikian artikel tentang Cara Mengasuh Dalam Membentuk Karakter Anak, semoga bermanfaat !
Mau Copy artikel diatas?
Silahkan, tapi jangan lupa jika anda penulis yang baik marilah kita budayakan menyertakan sumber link www.lenterakasih.com